1.
Kotler
Kotler (1997) mengemukakan bahwa
perilaku konsumen dalam membeli barang/jasa dipengaruhi oleh stimuli pemasaran,
stimuli lain dan karakteristikkonsumen. Dari ketiga stimuli itu kemudian
terjadi proses pembelian yang tahapannya meliputi pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi, pengambilan keputusan dan perilaku purnabeli. Sedangkan
keputusan membeli terdiri dari pilihan produk, merk, toko, waktu dan jumlah.
2. Howard Sheth
Model Howard dan Sheth tentang
perilaku membeli berisi empat elemen pokok (Swasta dan Irawan, 2003:123),
yaitu: (1) bahan / input, (2) proses intern, (3) hasil/output dan (4) pengaruh
eksogen.
3. Engle Kollat dan Bleckwell
Model ini mempunyai kesamaan dengan
model Howard dan Sheth, baik dalam ruang lingkup, sudut pandang maupun
tujuannya. Model EKB membedakan tipe-tipe perilaku konsumen atas dasar situasi
yang dihadapinya, apakah pilihan membeli berlangsung secara rutin atau hanya
pada saat tertentu saja. Model EKB merupakan pengembangan dari model Howard dan
Sheth mengenai situasi pemecahan masalah.
4.Nicosia
Dasar model perilaku konsumen ini
paling sedikit melibatkan dua orang yang berinteraksi, yaitu pejual
membangkitkan stimulus, misalnya meningkatkan permintaan atau merupakan
segmentasi pasar yang baru menghasilkan persepsi, belajar,dan suatu output
perilaku (misalnya produk baru). Sedangkan variabel eksogennya adalah
kepribadian, posisi ekonomis, dan desakan keluarga. Output dari penjual menjadi
stimulus bagi pembeli. Keputusan atau output dari pembeli menjadi stimulus
kembali pada penjual. Pengambilan keputusan konsumen dari model Nicosia
melibatkan suatu firma. Firma mempengaruhi perilaku konsumen, dan sebaliknya
perilakukonsumen dipengaruhi oleh firma.
5. Andreasen
Alan R. Andreasen mengemukakan model
ini dengan menitikberatkan pada formasi sikap dan perubahan sikap. Perubahan
sikap pada dasamya ditentukan oleh berbagai informasi yang menimbulkan
rangsangan sehinggga mendorong terjadinya perilaku tertentu. Siklus pemrosesan
informasi tersebut terdiri atas empat tahap yaitu:
1. Input yang menimbulkan
rangsangan.
2. Pengamatan (perception).
3. Penyaringan perubahan-perubahan
sifat.
4. Hasil yang mungkin terjadi.
6. Clawson
Model ini didasarkan pada teori
bentuk dan teori bidang. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh hasil konflik
psikologis dalam berbagai situasi. Konsumen individu mengumpulkan
valensi-valensi positif dan negatif dari suatu produk yang hendak dibeli.
Terjadinya pembelian merupakan hasil bahwa valensi-valensi positif yg lebihh
besar daripada valensi negatif. Nilai masing-msing valensi tersebut tidak tetap
dan tidak bebas dari pengaruh ruang individu. Kebutuhan akan suatu produk timbul
dan dipengaruhi oleh ruang hidup individu yaitu tempat, waktu, dsb.
7.Hierarki Kebutuhan Maslow
Maslow berpendapat bahwa kebutuhan
yang diinginkan seseorang tersebut berjenjang. Artinya, jika kebutuhan yang
pertama telah terpenuhi, kebutuhan tingkat terpenuhi akan muncul menjadi yang
utama. Inti teori Maslow ialah bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam suatu
hirarki. Tingkat kebutuhan yang paling rendah ialah kebutuhan fisiologis dan
tingkat yang tertinggi ialah kebutuhan akan perwujudan diri. Kebutuhan tersebut
didefinisikan sebagai berikut:
a. Fisiologis: kebutuhan akan makan,
minum, tempat tinggal, dan bebas dari sakit.
b. Keselamatan dan Keamanan:
kebutuhan akan kebebasan dari ancaman, yakni aman dari ancaman kejadian atau
lingkungan.
c. Rasa memiliki, sosial, dan cinta:
kebutuhan akan teman, afiliasi, interaksi, dan cinta.
d. Harga diri: kebutuhan akan
penghargaan diri dan penghargaan dari orang lain.
e. Perwujudan diri: kebutuhan untuk
memenuhi diri sendiri dengan memaksimumkan penggunaan kemampuan, keahlian, dan
potensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar