Selain korban, hal lain yang perlu di ketemukan dalam kecelakaan pewasat terbang adalah Kotak Hitam atau dikenal dengan “Black Box”. Fungsi dari kotak hitam sendiri adalah untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan. Walaupun dinamakan kotak hitam tetapi sesungguhnya kotak tersebut tidak berwarna hitam melainkan berwarna jingga (oranye). ( warna dicat terang agar mendapatkan tingkat visibilitas tinggi atau isitilah indonesianya menarik perhatian). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pencarian jika pesawat itu mengalami kecelakaan. Kotak hitam pertama mulai muncul pada tahun 1950 dan mulai diwajibkan pada tahun 1960-an.
Sejarah
Pada tahun 1953, David Warren seorang Ilmuwan Aeronautical Research Laboratory (ARL) di Australia, menggagas pembuatan sebuah alat perekam percakapan antara pilot dengan kru selama penerbangan. Hal ini terinspirasi saat sebuah pesawat jet jatuh di India dan tidak dapat diketahui penyebabnya.
Tahun 1957, David Warren merampungkan prototip alat tersebut yang
diberi nama ARL Flight Memory. Alat ini mampu merekam data percakapan
antara pilot dengan kru selama 4 jam. Namun sayangnya, pihak Australia
tidak berminat utk mengembangkan alat tersebut. Sehingga pada tahun 1958
Sekretaris United Kingdom Air Registration Board merasa tertarik pada
prototip mesin yg diciptakan oleh David Warren.
Warren beserta tim diminta oleh pihak Inggris membawa alat tersebut
utk dikembangkan di Inggris. Alat tersebut disempurnakan dengan
pembungkus kotak yang diberi nama CSMU (Crash Survivable Memory Unit).
Kotak tersebut dari lempeng aluminium tipis, silika dan baja tahan karat
sehingga mampu bertahan dalam berbagai keadaan ekstrim.
Alat tersebut akhirnya laku terjual ke banyak negara utk
perlengkapan pesawat terbang, sehingga pada tahun 1960 negara Australia
merupakan negara pertama yang menerapkan bahwa semua pesawat terbang
harus memiliki Black Box.
Istilah lain Blac Box
Red Egg, Istilah kotak hitam muncul ketika selepas
pertemuan mengenai perekam penerbangan komersial pertama yang dinamai
“Red Egg” karena warna dan bentuknya, seseorang berkomentar: “Ini adalah
kotak hitam yang menakjubkan”. Kotak hitam adalah istilah yang lebih
humoris dan hampir tidak pernah digunakan dalam industri keselamatan
penerbangan.[rujukan?] Perekam ini secara umum tidak berwarna hitam,
namun biasanya oranye terang (lihat gambar) karena ditujukan agar mudah
dicari dan ditemukan setelah terjadi suatu insiden.
Box-of-tricks, Asal alternatif untuk istilah ini adalah
dari terminologi RAF ketika Perang Dunia II. Selama periode inovasi
elektronik baru pada 1940-1945, benda seperti Oboe, GEE dan H2S dipasang
pada pesawat (biasanya pesawat pengebom) secara rutin. Purwarupanya
ditutupi kotak besi buatan dan dicat hitam untuk mencegah pemantulan.
Setelah beberapa waktu, barang elektronik “baru” apapun disebut sebagai
“kotak trik” (box-of-tricks) atau “kotak hitam” (black box). Ekspresi
ini meluas hingga masa penerbangan sipil setelah perang dan akhirnya
penggunaan secara umum.
Bagian Black Box
- FDR (Flight Data Recorder) berisi parameter yg berhubungan dengan semua teknis penerbangan yang dipantau melalui beberapa sensor utk mengetahui parameter berikut diantaranya :
- Acceleration
- Airspeed
- Altitude
- Flap Settings
- Outside Air Temperature
- Cabin Temperature and Pressure
- Engine Performanc
- CVR/VDR(Cockpit Voicer Recorder / Voice Data Recorder) berisi tentang semua rekaman suara antara pilot, co pilot dan semua kru penerbangan serta suara mesin, suara lainnya yg berada di dalam cockpit.Dalam perkembangannya. FDR dan CVR tidak lagi menggunakan magnetic tape sebagai media penyimpanan informasinya melainkan dengan menggunakan Microchip Solid State. Hal ini dikarenakan beberapa keunggulan dibandingkan dengan magnetic tape diantaranya :
- Solid state mampu merekam data FDR sekitar 700 parameter, sedangkan magnetic tape hanya sekitar 100 parameter.
- solid state mampu merekam data CVR selama 2 jam/siklus, sedangkan magnetic tape hanya mampu 30 menit/siklus.
Untuk dapat dianalisis, data dan FDR dan CVR dibaca dengan
mengguna-kan peralatan dan piranti lunak khusus. Di Amerika Serikat, hal
ini dilakukan di laboratorium badan keselamatan transportasi nasional
(National Transportation Safety Board/NTSB), yang memperoleh Read Out
System dan Software dan pembuat Black Box. Proses ini dapat memakan
waktu mingguan bahkan berbulan-bulan. Hasil analysis dan Black Box
bukanlah satu-satunya sumber untuk dapat menyimpulkan penyebab suatu
kece-lakaan. Para penyelidik di Indonesia yang dilaksa-nakan oleh Komite
Nasional Keselamatan Trans-portasi (KNKT) harus menggabungkan dan
mengsin-kronisasikannya dengan berbagai macam temuan lainnya untuk dapat
menyimpulkan secara utuh dan komprehensif Badan Otoritas Penerbangan
Amerika Serikat,
Black Box sendiri juga tahan terhadap suhu yang tinggi sampai 1.100
C. Crash Survivable Memory Unit (CSMU) berisi papan memori dikelilingi
oleh isolasi termal baju besi dan baja yang dapat menahan dampak
kecelakaan ribuan kali gaya gravitasi dan bertahan di laut pada
kedalaman 14.000 – 20.000 kaki (4,270 m-6.096 m).Selain itu untuk
memudahkan pencarian posisi (terutama pencarian di bawah air) atau black
box pesawat, dilengkapi pula underwater locator beacon yang kerjanya
adalah terus-menerus memancarkan perekam ultrasonik dan Sinyal dapat
mencapai permukaan dari kedalaman 14.000ft. Desain modern kotak hitam
diatur oleh sebuah kelompok yang disebut International Civil Aviation
Organization (ICAO).
sumber :
http://masdodon.blogspot.com/2012/05/mengenal-kotak-hitam-black-box.html#more
Tidak ada komentar:
Posting Komentar